Share

BAB 21 Aku Tak Takut

"Saya pastikan hidup kamu membusuk di penjara." Pak Zen mengancam Mas Yanto. Aku kaget.

"Ampun, ampun, Pak. Saya ...."

"Ayok!" Pak Zen memposisikanku untuk segera pergi dari hadapan Mas Yanto yang bejad itu. Hatiku masih belum tenang. Aku makin ketakutan. Gemetar sekali tubuh ini. Keringat dingin pun malah bermunculan.

"Mbak Hanah gak apa-apa?" tanya Pak Zen. Dia mendudukanku di kursi. Kepalaku menggeleng namun masih panik. Ingin menjawab namun lidah ini malah kelu karena masih panik.

"Lebih baik Mbak segera pergi dari sini. Banyak orang-orang tidak baik yang bisa lukai Mbak Hanah." Pak Zen mengusulkan.

"Iya, Pak. Saya akan segera pulang. Tapi ... sebelumnya saya akan berikan surat cerai pada suami saya. Saya telah gugat cerai dia, Pak."

"Mbak Hanah akan gugat cerai?" herannya.

"Sudah, Pak. Dan tujuan saya datang memang karena itu. Bukan semata-mata memenuhi undangan suami saya."

"Ya sudah. Kalau gitu saya bantu." Ia menawarkan diri.

"Bantu?" Aku kaget.

"Iya. Ayok? Bawa juga Afni." P
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status