Share

Part. 10

"Tan."

"Intan."

"Intan Pertiwi!"

"Ape, sih?"

Akhirnya kubanting tas ke atas kasur, kala mendengar Tuan Stevan tak berhenti memanggil.

Sejak perdebatan di kolam tadi aku memutuskan untuk bergegas mandi, lalu bersiap pulang. Namun, sampai selesai berpakaian dan bersolek tadi, bule sompret ini masih terjaga mengamati di sisi ranjang. Menyilangkan kaki dengan tatapan yang sulit diartikan. Sampai saat ia mulai memanggil-manggil tanpa alasan, di situlah titik kesabaranku dipertaruhkan.

"Kenapa kamu marah?"

Astajklmnx*#$

Tampol, tidak, ya? Tampol tidak, ya?

Sabar, Mil! Nyonya Intan udah sadar, kita cuma perlu tukeran dan masalah Stevan pun kelar.

Oke, tarik napas. Embuskan. Hu ... Haaa ....

Setelah menyangklokan tas selempang, aku memilih untuk beranjak dari kamar dan berjalan ke luar. Mengabaikannya.

"Berhenti, Intan!"

Tiba-tiba Tuan Stevan mengejar, lalu menarik pergelangan tanganku.

Please, deh drama banget ini Tuhan ....

"Nggak usah pegang-pengang!" Kutepis tangannya kasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wulan Julia
lanjut Thor..seru juga critanya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status