Share

Part. 13

"Haha ... aku bercanda, Milah."

Seketika kuhela napas lega setelah Nyonya Intan melanjutkan.

"Tapi serius untuk waktu dua minggu itu cukup mengejutkan," tambahnya.

"Hehe." Aku hanya bisa menyengir sembari mengusap tengkuk. Tak tahu harus menunjukkan respons macam apa.

"Kira-kira apa yang kamu katakan padanya? Stevan itu tipe lelaki yang dominan, loh. Kalau keinginannya tak dipenuhi dia nggak akan sungkan untuk memaksa. Setahuku selama ini dia cuma tunduk pada dua wanita. Ibu mertuaku, dan ... Berlian." Lagi-lagi aku melihat sorot mata Nyonya Intan berubah saat menyebut nama saudara kembarnya.

"Aku cuma minta dia ngerti, Nya. Karena sekuat apa pun wanita pasti punya perasaan lembut yang sama. Dia emang nggak langsung setuju, tapi setidaknya aku udah punya jawaban dari mulut yang terkunci itu. Terkadang nggak salah, kok kalau sikap keras dihadapi dengan keras juga. Lagian cewek, kan punya jurus andalan." Senyumku melebar, sembari menepuk dada, kuakui improvisasi tadi berjalan sempurna
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status