Share

Part. 16

"Kita ngobrol dekat kolam, biar Stevan nggak dengar." Tepat ketika sampai di pelataran, Nyonya Intan langsung menarik tanganku menuju belakang rumah. Mengabaikan Tuan Stevan yang hanya bisa memerhatikan kami dari kejauhan dengan tatapan tajam yang menghunjam.

Melihat responsnya barusan, kegelisahan seolah tak bisa Nyonya Intan sembunyikan saat memeriksa ponsel android berukuran lima inci milikku yang softcase-nya udah buluk dan jamuran.

Memang sudah dari dua minggu lalu kami memutuskan untuk tukeran hape, yakali aneh aja kalau kita pegang punya masing-masing. Sembari bercerita tentang keluarga satu sama lain. Nyonya Intan juga mengajariku menggunakan ponsel keluaran terbaru yang tak mampu kubeli walaupun setahun kerja rodi ini.

Sejak saat itu, kami selalu mendiskusikan apa pun pesan yang masuk berdua untuk menghindari kesalahanpahaman. Termasuk situasi macam ini.

"Begini, sebelum panggilan dari ibumu datang, tadi pagi aku memang sempat iseng-iseng buka hape kamu buat nonton yutup.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status