Share

Part. 12

"Lepas!"

Bergegas kutepis tangan Tuan Stevan, lalu berniat mengejar Nyonya Intan yang langsung pergi tanpa pamit. Sebelum tubuhnya menghilang aku sempat melihat matanya melebar, tapi masih bisa menutupinya dengan senyuman.

Asem. Mungkin dalam pikirannya Nyonya Intan ngebatin, ternyata begini rasanya diselingkuhi diri sendiri.

Jujur, dari sekian banyak kemungkinan situasi seperti inilah yang paling kutakutkan. Lagian kalau bisa nawar kenapa coba aku harus tukeran jiwa sama ciwi yang udah punya laki? Kenapa nggak sama Prilly atau Rani Mukherji, setidaknya, kan aku bisa ketemu Babang Salman Khan.

"Tunggu!"

Namun, sebelum sempat langkahku mencapai pintu, Tuan Stevan sudah lebih dulu menghadang jalanku.

Tubuhnya yang menjulang bak tiang jemuran berdiri di ambang pintu sembari berkacak pinggang.

Ketahuilah kawan, untuk situasi ini jelas tak ada kekuatan yang lebih besar selain kekuatan laki yang kebelet anu. Dua minggu dia sabar menunggu tanpa jajan keluar, sudah bisa dipastikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status