Share

40. Memori Sembilu

Jangan lagi. 

Ia berharap takdir keji ini akan berhenti menariknya pada pusaran menyakitkan ini lagi. Namun bunyi bantingan benda pecah belah di luar sana, diikuti hentak teriakan menggema saling merampas bersahutan, membuat ia sepenuhnya sadar, tak ada jalan kembali sebelum melalui kesakitan ini setuntas mungkin. 

Mendekap erat-erat tubuhnya meringkuk di sudut kamar, telinganya makin awas menangkap semua suara serapah menyakitkan yang masih terus memecah keheningan malam. Tak jarang juga rintih kesakitan diikuti gema pukulan atau tamparan, menjadi alunan memekakan menyembilu dada.

Sampai akhirnya gedebum pintu dibanting kasar diiringi makian suara berat seseorang, menjadi akhir penutup dari segala kakacauan yang ada. Kemudian tak lama berselang, deru mesin mobil mulai menjauhi pekarangan adalah satu-satunya hal terakhir yang ia dengar sebelum kungkungan sepi kembali datang meraja.

Tapi hal itu sama sekali tidak membuatnya merasa lega. Karen

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status