Share

43. Maaf dan Terima Kasih

Andreas terbangun dengan denyutan kepala yang masih meninggalkan sisa-sisa pening dari demam menggigilnya semalam. Entah sudah berapa lama ia jatuh tertidur, sampai tak menyadari detik dan menit berlalu cukup singkat hingga seberkas cahaya merangsek masuk dari ventilasi tinggi yang tidak terhalang gorden, menunjukkan bahwa waktu sudah menyongsong pagi di luar sana.

Dengkuran halus terdengar cukup dekat di telinga, menyadarkan Andreas tentang apa yang telah ia lewati semalam sehingga berakhir jatuh terlelap di atas sofa dengan posisi duduk, berbantalkan bahu seseorang menjadi sandaran. Bahkan tangan yang masih melingkar mendekap gadis yang tampaknya juga ikut terlelap di sampingnya, masih bertahan pada posisi semula ketika lelaki itu membuka mata.

Mendesah pelan, Andreas menarik diri secara perlahan dari tubuh gadis itu dan mulai beringsut memberi sedikit jeda ruang di antara mereka. Bisa-bisanya ia membiarkan dirinya jatuh cukup mudah pada godaan kantuk hanya karena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status