Share

46. Sama-Sama Buta

Rena menatap ponselnya yang menampilkan layar kontak Andreas. Ia sedari tadi berkutat bimbang antara kata hati dan ego saling bergantian mempengaruhi isi kepalanya. Banyak pertimbangan yang ia lakukan untuk memantapkan niat menghubungi Andreas. 

Selain ingin membahas masalah cek tunai yang pria itu berikan, di sisi lain ada kekhawatiran diam-diam menggerakan nuraninya untuk memastikan bahwa kondisi tubuh lelaki itu cukup mampu dibawa bekerja setelah demam tinggi semalam. Apalagi Mbok Irma sendiri yang mengatakan bahwa Andreas memang tidak terlihat baik-baik saja sewaktu berangkat dari sini pagi tadi.

Rena berdecak ketika menyadari kebodohan apa yang baru saja ia lakukan. Kenapa pula ia harus memusingkan apa yang bukan menjadi bagiannya? Kesehatan Andreas atau apapun tentang kehidupan pria itu sama sekali tidak ada urusan dengannya. 

Benar, tidak seharusnya Rena dipusingkan oleh sosok asing yang bahkan baru dikenalnya secara pribadi kurang dari satu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status