Share

Bab 64 - Mengunjungi Psikiater

Tiba di apartemennya, Theo merasa tubuhnya lelah dan pikirannya kacau. Ia berjalan masuk dengan langkah lunglai, langsung menuju sofa panjang dan menjatuhkan diri di sana.

Pikiran tentang pertemuannya dengan Martin terus menghantui Theo. Bayangan wajah sang Papa yang dingin dan kata-kata yang menusuk membuat Theo merasa tercekik.

Theo menutup matanya, berusaha menenangkan pikirannya. Namun, bayangan masa kecilnya yang penuh tekanan dan kekerasan kembali muncul, membuatnya semakin terguncang.

Dengan tangan yang gemetar, ia meraih ponselnya dan menelepon Felicia. Ia membutuhkan Felicia, setidaknya dengan mendengar suara Felicia pun cukup.

Untungnya, Felicia mengangkat panggilan tak lama kemudian.

[Halo, The?] sapa Felicia dari seberang sana.

“Feli …” panggil Theo dengan suara lemah.

[Kamu kenapa?]

Theo terdiam. Sepertinya Felicia merasa ada yang aneh, makanya Felicia bertanya begitu.

“Aku … habis menemui Papa.”

[Pak Martin?! Astaga! Kenapa kamu menemui Papamu?!]

Theo bisa mendengar nada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status