Share

BAB 12.

"Lama amat!" keluh Kayshan menyongsong pemilik rumah.

Lelaki muda yang memakai sirwal hitam dan kaos oblong senada itu bergegas menghampiri tamunya. Dia membungkuk lalu meminta salim.

"Dah lama, Bang?" tanya Kemal pada sang kakak. "Harusnya aku aja yang ke sana," imbuhnya lagi, tak enak hati sebab Kayshan tentu sedang sibuk, tetapi malah membuang waktu di sini.

"Sesekali main ke sini, lah. Kamu lagi bikin apalagi, Dek?" selidik Kayshan setelah menepuk lengan adiknya ini. "Dari papa emang nggak cukup?"

Kemal hanya tersenyum, enggan menanggapi hal itu. Baginya, hidup mandiri lebih terasa nikmat.

Lagipula, di sini dia tak kekurangan bahan pangan. Semua bisa ditanam di sekeliling pekarangan rumah bila sekadar untuk bertahan hidup.

"Masuk, Bang." Kemal mengajak kakaknya kembali memasuki hunian. Kali ini, dia menarik Kayshan sampai ke teras belakang.

Kayshan terpesona. Dia baru tahu area ini, teras dengan kesan hangat yang dibuat panggung selaras bangunan depan dan utama. Ternyata halaman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Siti Chotijah
kay HIV kah?
goodnovel comment avatar
QIEV
Biar seru wakakakakaka
goodnovel comment avatar
Mega Ahmad
Abang Kay melihat foto kemal di hp Nana ....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status