Share

Bab 19

Aku duduk frustasi di tepi ranjang. Siapa yang sudah mengambil fotoku dengan Rindu, saat Rindu tengah memelukku sambil menangis di Taman Flaminggo lalu mengirimnya pada Farida?

Padahal aku sama sekali tidak membalas pelukannya. Aku justru berusaha melepaskan pelukannya. Farida benar-benar sudah salah paham.

Aku menangkup wajah dengan kedua tangan. Pikiranku kacau. Tiba-tiba ponselku di atas ranjang bergetar, rupanya panggilan masuk dari Mbak Eka, ku abaikan saja. Hingga Mbak Eka kembali menghubungi beberapa kali dan tetap ku abaikan.

Tok tok tok! Tok tok tok!

Seseorang setengah menggedor pintu. Hhh … malas aku membukanya, tapi dibiarkan gedorannnya malah semakin keras.

Gontai aku melangkah, lalu membukakan pintu. Rupanya, Mila. Mau apa dia mengetuk pintu seperti orang keset*nan seperti tadi.

"Apa sih? Berisik!"

Bugghh!

Tiba-tiba saja Mila mendaratkan tinju di perutku, membuatku terjatuh karena tidak siap dengan tinju darinya. Memang sudah tidak waras dia ini.

Aku hanya mampu memegangi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status