Share

Bab 155: Kopi Susu

Bab 155: Kopi Susu

**

Hari pertama di bulan Februari tahun 2011, aku memiliki keberanian untuk menjejakkan kakiku lagi di Jakarta.

Bagiku, ini adalah langkah awal untuk menata kembali jiwaku yang telah hancur berkeping-keping akibat kepergian Kassandra.

Langkah kakiku saat menuruni pesawat di bandara Soekarno Hatta dan berjalan di sepanjang selasar terminal kedatangannya menciptakan sebuah sensasi serupa dentingan melodi yang sunyi.

Telapak sepatuku menjejak lagi daratan yang dulu disebut sebagai Jawadwipa ini seumpama ketukan tuts piano dari jari jemari seorang gadis yang ringkih.

Aku kerdil, dalam pandangan banyak orang dan dalam pandanganku sendiri. Aku merasa tak berdaya di hadapan dunia dan di depan pelataran Jakarta yang jumawa.

Aku takut pada apa pun, dan pada siapa pun yang mungkin melihatku, lantas memanggil atau menyapa. Khususnya Hadi Wijaya, Josep dan seluruh anak buahnya.  

Menggunakan taksi aku sampai di sebu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status