Share

Bagian 25: Permohonan Eka

Aroma karbol menusuk hidung, membuat Surtini mengernyitkan kening. Dia membuka mata perlahan, lalu mengerjap beberapa kali. Wajah cantik Eka menyambutnya. Sang nona menatap sendu.

"Nona ... kenapa Nona sedih? Ada yang menganggu, Nona?"

"Syukurlah, Surti ... kamu sadar."

Jemari halus mengusap rambut Surtini. Senyuman lembut terukir di bibir Eka, terasa hangat bagi sang pelayan kesayangan. Surtini menyentuh sudut mata nonanya yang terlihat sedikit basah sambil menyengir lebar.

"Surti enggak papa, Non. Kalau sedih begitu, nanti kecantikan Nona berkurang."

Eka terkekeh. Dia menyentil ujung hidung Surtini, lalu mencubit pipi gadis pelayan itu dengan gemas. Rehan yang menyaksikan dari sofa mendelik tajam, tetapi gengsi untuk menunjukkan rasa tak suka secara langsung.

"Meskipun kecantikanku berkurang 50 persen, laki-laki akan tetap bertekuk lutut, kecuali orang yang di sana," celetuk Eka.

Dia menunjuk ke arah Sofa. Surtini mengalihkan pandan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status