Share

Bagian 32: Surtini, si Abdi Setia

Hening merayap perlahan. Rehan dan Reina hanya bisa ternganga. Eka bahkan sudah pasrah apa pun yang akan dilakukan Surtini untuk meluapkan amarah.

 "Aku rindu kelinci kecilku," bisik Eka.

 Lengan Surtini terangkat. Eka memejamkan mata, siap menerima segala konsekuensinya. Namun, Surtini bukan mendaratkan tamparan, tetapi justru memberikan pelukan balasan.

 Setelah saling mendekap hampir 5 menit lamanya, Surtini tersentak. Wajahnya merona. Dia refleks melepaskan pelukan dan mundur beberapa langkah.

 "Maafkan saya, Non! Maafkan saya lancang meluk Non Eka! Saya sudah tidak sopan!" serunya canggung.

 Eka terkekeh, lalu mengusap rambut Surtini. Gadis itu awalnya terhanyut, seperti merasakan kenyamanannya. Namun, lagi-lagi dia tiba-tiba melompat mundur, mungkin teringat jenis kelamin Eka.

 "Akulah yang memelukmu duluan. Jadi, kamu tetap sopan, Surti," sergah Eka sembari tersenyum hangat, juga menyentil pelan kening pe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status