Share

Bagian 30: Kekakuan di antara Kita

Surtini menuangkan teh ke cangkir di hadapan Eka. Beberapa camilan juga ditata di meja. Sementara Eka membolak-balik lembaran buku. Ruangan sangat hening persis saat mereka pertama kali bertemu, padahal biasanya Surtini akan berceloteh apa saja.

"Silakan diminum, Non," ucap Surtini kaku.

Setelah mendengar nasihat Mirna, selama 3 hari ini, dia berusaha bersikap seformal mungkin. Eka melirik kesal. Dia menutup buku dengan kasar, lalu menyesap teh sembari mendelik tajam.

"Duduklah!" perintahnya.

Surtini menggeleng cepat, meskipun hatinya rindu hendak bercengkerama dengan Eka seperti dulu.

"Tidak, Nona, seperti kemarin, saya akan tunggu di luar."

Surtini membungkukkan badan, memberi hormat, lalu melangkah keluar dengan cepat. Namun, hari itu usahanya menghindar tak mudah. Sebelum berhasil mencapai pintu, Eka sudah menarik pergelangan tangannya. 

"Nona, ada apa? Ada lagi tugas untuk saya?"

Eka mendengkus. Dia terus mendesak Sur

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status