Share

Huwek, Huwek!

Cecil menatap nyalang pada Devan penuh kebencian. Mata elangnya menyorot tajam lelaki itu dengan dendam yang berusaha ia kendalikan.

"Omong kosong!" Meski diambang kemarahan, Cecil harus tetap terlihat tenang. Dirinya tidak boleh terpancing emosi, yang mungkin bisa membuatnya menyesal. Cecil mendorong tubuh Devan menjauh, lalu berkata, "Udah ah! Aku laper, mau makan."

"Dih, aneh! Tadi marah-marah, sekarang minta makan!" tukas Devan. Tak menghiraukan, Cecil memilih meninggalkan Devan dan duduk di meja makan yang tersedia.

Devan berjalan menghampiri Cecil. Menarik kursi lalu ikut duduk. Melihat mood gadis itu yang sedang tidak baik, Devan berinisiatif menawarinya makan. "Mau makan apa?"

"Menunya mana?" Tempat VVIP yang ia pesan, memang tidak menyediakan menu. Buat apa dibikin menu, kalau pelayanan dan kokinya saja sudah dipesan khusus melayani mereka.

"Gak ada menu. Sebutin aja yang kamu mau. Pasti dibikinin."

Sempat takjub, Cecil menatap tak percaya. Baru pertama kali ia pergi ke tempa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status