Share

Bab 25. Penolongku

"Nggih, kalau pulang Om antar, jangan kumat kayak tadi mau naik taxi online," pinta Haidar.

"Sudahlah, njenengan sibuk," jawab lirih Ciara.

"Aku ingin senyummu," bisik Haidar.

"Om gak usah ngerayu! Percuma!" ucapnya ketus.

"Percuma? Ocyang gak percaya. Oleh tuh nyuruh kamu pulang karena gak mau kami sakit hati karena Toya," kata Haidar.

"Ngapunten, nggih ... Ocyang anter pulang kalau begitu," jawabnya.

Haidar mengantarkan istrinya untuk pulang. Tanpa ia tahu, ada penawaran kerja sama yang mengharuskannya ke luar negeri untuk jangka panjang. Akan tetapi, harus segera memberi keputusan saat ditelpon. Sayangnya, ponsel Haidar saat di mobil yang berbunyi dengan sengaja ia abaikan, takut istrinya cemburu lagi karena sudah jelas yang telepon ialah Toya.

"Bagus, jangan diangkat!" seru Ciara.

"Misal kamu aja yang angkat gimana? Jangan-jangan soal kerjaan," sahut Haidar.

"Cuma misal kan? Isbay ogah banget!" celetuk Ciara.

"Iya, misal aja."

***

"Alhamdulillah! Kamu memang penolongku,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hana
Masih ingat aja tuh waktu SD
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status