Share

Bab 26. Lenteraku

"Sepuluh meter juga boleh," jawab Ciara.

"Sayangnya empat kata sudah cukup. Toya tidak di kantor," kata Haidar.

"Serius? Ke mana?" tanya Ciara.

"Neneknya sakit, jadi pulang." Haidar mengambil segelas air putih.

"Aduh!" keluh Ciara.

"Kenapa? Kok malah khawatir? Harusnya seneng kan gak ada yang dicemburui?"

Ciara takut akan ada kasus lagi seperti dengan Bening. Ia seperti trauma dengan orang sakit. Berhubung masalah dengan Bening juga dikarenakan saat sakit. Kalau keadaan seperti ini, ada tamparan untuknya untuk lebih banyak waktu berbuat baik dengan Bening. Mengetahui bahwa ada perempuan lain yang mencintai suaminya itu tentu sakit, tetapi sakit itu akan berbalut syukur besar jikalau ternyata yang mencintai mampu menahan, dan tak ingin mengusik rumah tangganya.

"Bagaimana jik---"

"Suuddd! Jangan pikirkan yang tidak-tidak!" Haidar meletakkan telunjuknya di bibir Ciara.

"Aaaaaahhhh, iya. Jadi ingin ketemu Bening. Bisa gak kita ke Belanda?" tanya Ciara.

"Bisa aja, tapi kan lagi h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status