Share

Bab 75. Tatapan Cinta

"Suudd, entar panjang kalau sama mereka. Kamu aja yang milih," saran Haidar.

"Aku pilihnya ... yang kanan lebih favorit," jawab Ciara.

"Isbay, tiba-tiba ingin cium bibir kamu," bisik Haidar.

"Heh! Gak pas waktunya, tahan! Hahaha." Ciara terkekeh geli.

"Iya, lagian cuma pengen doang bukan ngajak. Ciee yang ngiranya ngajak, PD banget ya Ibu Ciara," ledek Haidar.

Ciara melotot. "Hhh, jangan pancing emosi aku di depan anak-anak!"

"Masyaallah, liat Ibu, Nak. Hari ini cantik banget ya," goda Haidar.

"Ibu antik alu," sahut Uda.

"Tuh, si generasi sweet aja mengakui. Cantik selalu ya, Kak."

"Antik anget!" imbuh Uja.

"Masyaallah, kata Adik juga cantik banget. Mmm, udah sampai nih di warung bakso. Siapa yang tidak mau bakso?"

"Au mua, Ibu!"

Ketiganya malah berebut bicara untuk menyatakan bahwa mereka mau. Keluarga bakso, semuanya suka makan bakso tanpa terkecuali terutama para Mbum. Pantas saja pipi mereka seperti bakso, membuat yang berhadapan selalu ingin mencubit.

***

"First time
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status