Share

Bab 80. Relung Manis

"Hahaha, Mbak Rasa ... kenyataannya belum tahu yaaa karena aku Alhamdulillah masih ngomong di sini berarti belum mati."

Ciara menjawabnya dengan selingan tawa dan keseriusan. Kegiatan yang sangat seru. Setelah dari panggung, Rasa tertawa terbahak-bahak dengan Ciara. Kabar baiknya, kini Rasa tengah hamil anak pertamanya. Kebahagiaan pun semakin terpancar.

"Huaahaa, lo alim banget tadi," kata Ciara.

"Hahaha, Astagfirullah! Gini-gini juga bisa jadi Masyaallah."

"Ssss, tapi aneh gak sama Toya?"

"Iya! Mata gue tadi ngawasin dia mulu. Soalnya Kak Uda kan ikut Bening, pas Toya di sampingnya. Anak dia kagak dibawa. Gak tau kenapa dan ngapa-ngapain, sih, tapi kayak termor gitu."

"Ehmm, lagi ghibah," celetuk Haidar.

"Ocyang kenapa ngagetin, sih? Hehe, hanya anu ini,"

"Hahaha, ya kalian kalau nggak ghibah ngapain lagi?" goda Haidar.

Persahabatan Ciara dengan Rasa begitu kental. Sampai ke anak-anak Ciara pun selalu Rasa perhatikan supaya aman dari perkiraan buruk yang menimpa. Tanpa harus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status