Share

Bab 67

“Nia, tolong bilangin sama adikmu. Aku berhak mendidik dia. Aku tidak mengajaknya pada jalan kesesatan. Belum apa-apa, sudah membangkang.”

“Maaf, Mas Umar—”

“Mbak! Kenapa pakai panggil dia kayak gitu segala, sih?”

Belum selesai bicara, Fani sudah memotong saja. Dinta dan Danis—yang sedang bermain—menatap Umar penuh ketakutan.

“Kakak, bawa Adek ke rumah Mbah, ya? Sekalian minta Mbah Kung ke sini,” perintahku, langsung dijawab anggukan oleh si Sulung. Lali, aku kembali fokus pada Umar. “Kamu mau ajak adikku ke mana? Dan atas dasar apa kamu mengajaknya?” tanyaku mencoba sabar

Aku memang lebih suka menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Jadi, selagi mampu mengendalikan diri, akan aku coba.

“Kamu tahu, kan, kemarin aku sudah mengkhitbah Fani? Jadi,, aku sudah harus mulai menata masa depan tentang akhirat dia. Aku tidak mau, istriku kelak menjadi wanita ahli n

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Maria Laksmi Sarestri
wah ... tempatnya umar di rsj nih ...
goodnovel comment avatar
Maria Laksmi Sarestri
sepertinya ... bapak e dinta aneh ...
goodnovel comment avatar
Maria Laksmi Sarestri
nie ... cowok2 kenapa ya ... aneh bin ajaib ... penanda nih ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status