Share

Bagian 69

 “Berhenti memberikan saran konyol yang tidak masuk akal, Nia! Terimalah dengan lapang dada, anggap ini sebagai amalan baik dari kita. Demi kelangsungan hidup Aira. Apalah artinya hidup di dunia yang hanya sebentar ini kalau tidak untuk saling berbagi?”

Aku sudah kehabisan kata. Segera kuambil tas yang tergelatak di atas kursi tadi dan mengalungkan dengan asal pada pundak. Aku tidak mampu lagi bicara dengan orang ini.

“Masa depan dan keselamatan Aira terletak pada Dinta, tolong Nia, jangan egois!” Suaranya masih menghiba.

“Aku, tidak peduli! Mau dia menderita atau sekarat, itu bukan urusanku maupun Dinta. Anggap saja ini balasan atas perbuatan kalian terhadap kami.”

Selesai berkata demikian, aku melangkah menuju motor yang yang terparkir tak jauh dari tempat kami duduk. Tak kuhiraukan Mas Agam yang masih memanggil namaku.

Setelah bertemu Mas Agam, aku langsung pulang ke rumah ibu. Akan kusampaikan hasil pert

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Pranawa Marpaung
jalan cerita ngaco,karakter para pelaku dapat berubah seenak jidat..
goodnovel comment avatar
Virafdylan S Saban
ini bukan novel tpi koran,singkt,ngawur,jelek,norak,klo novel pstinya pnjng ceritanya setiap bab,ciiiiiih,menyebalkan
goodnovel comment avatar
Purwanti Heni
Cerita nya bagus, memainkan emosi pembaca. good luck ya buat yg bikin cerita. semangat terus...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status