Share

Bab 377

Satu jam berlalu, Asih masih saja terlelap di sana. Hingga akhirnya dia pun terbangun dan segera duduk.

"Aku ketiduran?" tanya Asih.

"Kamu lelap sekali, aku tidak tega membangunkannya," jawab Barra.

Tidak tega?

Wah, apakah itu sebuah perhatian seorang suami terhadap istrinya?

Perhatian yang membuatnya menjadi merasa di cintai?

Cinta?

Tidak, dia belum mendengarkan pengakuan itu dari mulut Barra, sehingga dia masih harus dalam keadaan yang seperti ini.

Marah tidak jelas dan berusaha untuk membuat Barra mau mengakuinya secara langsung.

"Apa kamu kelelahan?" tanya Barra sambil merapikan rambut Asih yang sedikit berantakan.

Ampun!

Asih ingin sekali menangis, dia tak kuasa benar-benar tidak kuasa.

Tahan Asih, misi mu belum selesai. Ini demi masa depan mu.

Batin Asih pun kembali berbicara.

"Mas, aku mau pulang. Kita pulang ke rumah, Bunda, aja," ujar Asih.

"Rumah, Bunda?"

"Iya."

"Tapi, Mas masih harus bertemu dengan Tuan Dion."

Asih pun mengerucutkan bibirnya, dia kesal karena Barra tak mau
Ipak Munthe

Temen-temen semuanya, saya minta maaf karena harus libur nulis dulu karena benar-benar sudah mendekati lahiran. Mohon pengertiannya teman-teman🙏 Nantinya, saya akan kembali lagi dengan bom update tentunya. Love you semuanya Kakak, dan terima kasih atas pengertiannya. Sampai jumpa lagi~

| 16
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (73)
goodnovel comment avatar
Ermi JD
kapan thor dilanjutkan ceritanya lagi nih
goodnovel comment avatar
Neng GeuLis
please update
goodnovel comment avatar
Yuni
kgk jelas lanjutannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status