Share

44. Bertengkar

Jingga mengalungkan lengan di leher Davin seraya memperhatikan ekspresi mengeras yang masih nampak di wajahnya. Banyak hal yang ingin ia tanyakan pada pria itu, tapi Jingga mencoba menahan diri.

“Dave, bisa turunin aku?” gumam Jingga, “aku bisa berjalan sendiri.”

Mata Davin yang menjorok ke dalam itu seketika menatap Jingga. “Jangan berpura-pura baik-baik saja.”

Hanya itu yang terlontar dari mulut Davin dan berhasil membuat Jingga bungkam seribu bahasa. Amarah pria itu belum mereda, Jingga tahu itu dari nada suaranya.

Davin membawa Jingga keluar dari rumah orang tuanya, lalu menyuruh sopir membuka pintu mobil.

Davin lantas menurunkan Jingga di kursi depan tepat di samping kursi kemudi. “Ada yang tertinggal di dalam?” tanyanya seraya memasang sabuk pengaman untuk Jingga.

Jingga sempat menahan napasnya sesaat ketika ia merasakan napas hangat Davin menerpa pipinya. “Hm. Tas aku ketinggalan di dapur.”

“Aku ambil dulu.”

Wajah Davin masih terlihat mengeras seakan tengah menyimpan emosi yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Ririn Satkwantono
pelajaran utk qt..... disaat marah.. jgn mngmbil keputusan apapun.... saat marah, mmg lbh baik diam
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
semoga kedepannya mereka bisa saling menguatkan
goodnovel comment avatar
kak rose
kasian Jingga...kasian jg Davin...tp Jingga sdh bnyk kemajuan, lumayan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status