Share

52. Nggak Ada Yang Bisa Menghentikanku

Jingga mendadak kehilangan fokusnya. Ia mengalami art block, yang membuatnya kesulitan menggoreskan kuas di atas kanvas.

Sejak pagi ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan melamun, berusaha membangun mood dan mencari ide. Namun, sampai beranjak siang pun mood Jingga belum berubah.

Semuanya gara-gara Davin.

Setiap kali Jingga sudah mulai fokus, bayangan wajah tegas pria itu dan ciumannya yang lembut tadi pagi, berkelebat di kepala Jingga. Membuat jantung Jingga tiba-tiba berdetak cepat dan pipinya memerah, hingga konsentrasinya kembali buyar.

Alhasil, setelah menghabiskan bekal makan siangnya, Jingga pergi ke coffee shop di seberang studio. Ia butuh minuman untuk menyegarkan kepalanya.

“Hot Cappuccino, susunya diganti sama oatmilk.”

“Baik. Ada lagi?” tanya kasir sambil menyentuh layar iPad di hadapannya.

Jingga menggeleng. “Itu saja.”

Kemudian ia menyerahkan sejumlah uang dan duduk di salah satu kursi sambil menunggu pesanannya selesai. Tak lama, ia keluar dari café sambil menggengga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
jangan di paksa to Davin kasihan loh nanti jingga
goodnovel comment avatar
kak rose
wuaahhh...pulang kerja, titipin anak dulu ke rewang, lanjut kasih hukuman ke istri..Pak Davin sa ae...
goodnovel comment avatar
Ferraisya
Pasti klo cemburu ujung2nya minta jatah, dasar pria dimana2 sama semua
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status