Share

Bab 41 - Hati Yang Patah

"Kamu kedinginan, ayo berteduh!"

Niko menarik Bela untuk pergi dari bawah gerimis yang berubah menjadi hujan.

Mengisyaratkan pada keluarganya untuk tidak mengikutinya dan memberinya ruang berdua untuknya dan juga Bela.

Dan di sinilah mereka sekarang, duduk di teras yang ada di depan hall. Niko melepas pakaian hitam—jubah wisuda—yang tadi ia kenakan.

Sehingga menunjukkan setelan jas yang ia pakai. Ia melepas jasnya dan memberikannya pada Bela.

Bela? Ia masih tertunduk menghindari tatapan Niko saat tangannya menutup tubuh Bela dengan jas hangat yang tadi dipakainya.

Bela malu karena ia sadar hanya menjadikan Niko sebagai pelariannya.

"Aku sudah dengar adanya kemungkinan itu dari ayahku, Bel."

Niko ikut duduk di sampingnya.

"Benar begini, Bela."

"Apa?"

Bela menoleh dan mata mereka bertemu. Ia juga bisa melihat senyuman Niko yang sama manis seperti biasanya. Apalagi dengan aksen zygomaticus mayor yang ia tunjukkan.

"Bukankah aku sudah pernah bilang padamu, saat Nial menyakitimu, kamu b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status