Share

Berhasil Menghabisi

Zulaika tidak bisa bernapas. Dia tercekik sangat kuat. Lelaki itu memandangnya dengan melotot tajam, merasa puas akan membunuh Zulaika. Hingga, "sret!" Zulaika menarik pisau peninggalan sang ibu yang dia selipkan di pinggangnya dan tertutup kain pita.

"Argh!" Lelaki itu melepaskan cengkeramannya. Dia menutup wajahnya yang sangat perih. Mata kanannya terluka akibat sayatan Zulaika.

"Ka-u ... akan mati," ucap Zulaika terpatah-patah. Napasnya masih tercekat di kerongkongan. Dengan berjalan sempoyongan, dia berusaha sampai di tengah pesta. Zulaika terus berjalan sambil menekan dadanya.

"Aku ti-dak boleh ... kalah."

Arman yang semula duduk, spontan berdiri saat melihat Zulaika lebam dan sangat berantakan. Pemain musik menghentikan permainan seketika. Semua tamu menatap Zulaika tidak percaya.

"Zulaika?" ucap Arman. Dia berjalan cepat menghampiri wanita itu, dan menangkap tubuhnya. "Apa yang terjadi!" teriaknya keras.

"Aku ... sudah di-perko ... sa. Dia ada di kamar man-di ...," ucap Zulaika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status