Share

69. Wajah Memar

Lalu kedua orang tua Kian masuk ke ruang makan diikuti Marisa yang wajahnya selalu ceria. Kelvin, suaminya mengikutinya di belakang lalu menyapa dengan sopan.

“Ada ribut-ribut apa ini?” tanya sang ayah dengan suara keras yang mendominasi.

“Itu, Pa. Coba lihat wajah Erwin,” ucap Elisa dengan kesal.

Erwin menunduk sambil menutupi sebelah wajahnya. “Sudahlah, Ma. Tidak usah dibesar-besarkan. Aku jadi malu.”

“Ada apa dengan wajahmu, Erwin?” tanya sang kakek.

Erwin menjawab dengan suara kecil, “Wajahku terkena tembok.”

“Kamu serius? Bagaimana hal itu terjadi?”

“Ya, aku sedang berjalan, lalu tidak melihat tembok,” ucap Erwin yang terdengar asal.

Laureta cekikikan pelan. Ia berusaha menahan tawa, tapi rasanya sulit sekali. Erwin terlihat sangat bodoh.

Kian meliriknya dengan tatapan maut seolah memperingatkannya untuk tidak menertawakan keponakan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status