Share

"Apapun yang kamu lakukan dalam hidupmu itu adalah hakmu. Bukan aku tak peduli. Tapi aku menghargai privasimu. Aku temanmu bukan polisi yang ingin mencari kesalahanmu untuk dijadikan tersangka."

"Bisa jelaskan!" Nathan mulai bicara setelah hampir setengah jam kami berempat hanya diam.

Sepulang kerja di ruang tengah apartemen kami berkumpul. Dengan lesehan mengitari meja yang biasa kami gunakan untuk makan.

"Bisa," jawabku setelah menarik nafas panjang.

"Jelaskan kalau begitu," sahut Mbak Miranda ketus. Dia terlihat sangat kecewa.

Ardi menepuk lenganku sambil menganggukkan kepalanya. Seolah memberiku dukungan. Kuurai senyum tipis untuk menyampaikan jika aku tak papa.

"Iya, aku sudah menikah dengan Elgar." Ungkapku tanpa ragu sedikitpun.

Nathan menghela nafas sedang Miranda langsung berdecih, tersenyum sinis sambil membuang muka.

Hanya Ardi yang nampak biasa. Teman lamaku itu tak terlihat marah atau pun kesal. Sangat berbeda dengan dua seniorku yang dengan terang-terangan menunjukan sikap marja dan kecewa.

Iya, aku sadar aku sudah melakukan kesalahan. Membuat rekan kerja yang sudah seperti keluarga merasa kecewa. Aku juga sadar harusnya aku jujur saja sejak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zumrotul Hamamah Busri
Lanjut thor, makin menarik dan bikin penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status