Share

Bab 43. Kembali Luka

"Maksudnya Eyang apa? Silvia itu bukan sampah bagi Bian." Suaraku tertahan di tenggorokan. Ingin rasanya aku memaki-maki lelaki di depanku itu. Aku pun menatap tak suka pada lelaki yang sedang duduk di tepi ranjang ibu.

"Mas … jangan berdebat dengan eyang gara-gara aku. Sebaiknya aku segera pergi dari sini. Bu, Eyang, Mas. Silvia pamit dulu. Sebaiknya Silvia tidak pernah muncul lagi di hadapan keluarga ini."

Silvia bangkit dari tempat duduknya kemudian bersalaman dengan ibu dan ke Eyang. Namun, lelaki yang sudah berumur puluhan tahun itu tak mau menerima uluran tangan Silvia.

Aku hanya mematung di depan mereka. Otakku berusaha mencerna ucapan Silvia tadi.

"Silvia tunggu." Aku berusaha mengejarnya setelah perempuan bergamis warna silver itu setengah berlari meninggalkan ruang rawat ibu.

"Apa lagi, Mas." Langkahnya terhenti. Aku tahu dia sedang menangis. Suaranya bergetar.

"Ayo, ikut aku!" Aku menarik tangannya. Namun, segera dikibaskan.

"Maaf." Aku lupa kalau dia menjaga agar ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status