Share

Bab 66 Maaf

Bab 66

"Mas Sakha." Ana masih berucap lirih di belakang ayah Aira. Sambil menggigit bibirnya, Ana tidak peduli bau anyir yang tiba-tiba menyeruak.

"Ternyata laki-laki ini tidak lupa ingatan. Apa kemarin memang sengaja tidak mengenalku karena ada Mbak Rahma?" guman Ana.

Saat tidak ada suara lagi, Sakha berbalik menghadap wanita yang sedang menunduk di depannya.

"Kamu mau saya mendonorkan darah untuk anak itu? Apa keuntungannya bagiku? Sebaiknya kamu menjauh dari keluargaku!"

"Mas, satu kali ini saja. Saya minta tolong Mas Sakha menyelamatkan Aira. Anak itu darah daging Mas Sakha. Setelah Aira pulih, kami akan pergi meninggalkan Jakarta."

"Tidak mungkin! Bisa saja itu anak dari benih laki-laki lain. Bagaimana kamu membuktikannya Aira itu anakku? Jangan-jangan kamu mau memerasku karena tahu aku orang kaya? Kalau kamu ke sini bersama kakakmu mungkin aku sedikit percaya." Sakha sudah mengganti ucapan formalitasnya. Memang tidak mungkin Aira membawa kakaknya--Ratih ke Jakarta mengingat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status