Share

54_Kapan anda membayar tunggakan?

Selalu seperti itu, Diaz memang sangat absurd bagi Mutia. Tetapi sepertinya Mutia sudah biasa mendapatkan sikap-sikap random lelaki itu. Dengan tenang wanita itu menyusun makanan di meja, bahkan wanita itu juga menyediakan piring, sendok dan garpu dari rumah, agar alat makan yang dipakai lelaki ini adalah alat makan yang terbaik.

Diaz langsung bangkit dari tempat duduknya, duduk di sofa, dan mencium harumnya masakan yang dibuat wanita ini. Sungguh membuatnya menjadi lebih lapar.

"Makan, Pak!" ujar Mutia sambil menyerahkan piring dan sendok.

"Ya ambilin, dong!"

"Oh, oke."

Dengan cekatan Mutia mengambil nasi dan lauk yang sudah dimasaknya, menyerahkan pada lelaki yang terus memperhatikannya. Diaz mengambilnya dan menyiapkan nasi ke mulutnya.

"Kamu belum makan, kan?" tanya lelaki itu.

"Belum, Pak. Kemarin Bapak kan melarang saya makan duluan."

"Oh?"

Lelaki itu tersenyum melihat Mutia yang begitu patuh. Matanya juga terus memperhatikan wanita itu yang sedang mengambil m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
senja_45657
kenapa tak sda yang peduli sama nenek
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status