Share

58_Jam segini kamu masih berkeliaran?

"Kak Diaz, minum dulu. Ini aku bawakan air putih," ujar Evita sambil menyerahkan segelas air putih ditangannya.

"Aku tidak minum air seperti itu, aku hanya meminum air mineral dari merk khusus. Jadi tidak usah repot-repot."

Perkataan Diaz jelas membuat Evita kecewa. Kenapa tidak ngomong dari tadi kalau maunya air mineral. Tangan Evita yang menggantung itu akhirnya ditarik kembali sambil menghela napas kesal.

"Sabar," bisik Reni.

Wanita paruh baya tersebut tentu tidak ingin membuang kesempatan untuk memiliki menantu seperti Diaz. Akhirnya Evita tersenyum kembali, selama ini dia memang belum menemukan lelaki setampan dan sehebat Diaz, hanya Diaz yang paling hebat.

"Tenang, Ma. Aku akan bersabar."

"Bagus."

Setelah melihat dokumen telah lengkap, Diaz menaruh berkas tersebut di atas meja. Lelaki itu langsung mengalihkan pandangannya pada keluarga tersebut.

"Baiklah, Pak Hilman. Saya sudah membaca semua berkasnya, berapa pak Hilman akan menjual tanah tersebut?" tanya Diaz
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status