Share

Gara-gara Obat

Laila menatap Widura sejenak. Dia tak sempat meminta izin kepada Pramoedya, bahwa dirinya akan pergi menemui Suratman. Lagi pula, ide itu muncul tiba-tiba. Laila membiarkan sesaat telepon genggamnya bergetar, hingga memutuskan menjawab panggilan tadi. 

“Iya, mas,” sapa Laila lembut. 

“Apa kamu sedang istirahat, sayang?” tanya Pramoedya merasa tak enak, karena mengira bahwa dirinya telah mengganggu sang istri. 

“Tidak juga,” jawab Laila, diiringi gumaman pelan. “Aku … aku sedang berada di rumah Pak Suratman. Nanti saja kita bicara lagi saat di rumah.”

“Baiklah. Kamu pergi dengan siapa?” tanya Pramoedya, sebelum menutup sambungan telepon.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status