Share

Kenyataan Sebenarnya

“Aku memang licik dan brengsek, tapi bukan seorang pembohong! Bukan begitu, Marinka?” Pramoedya tersenyum kalem. “Aku bahkan tidak pernah menyembunyikan, tentang kebiasaan yang suka menyewa banyak wanita. Kamu sendiri yang bersedia menerima segala keburukanku. Entah apa alasanmu di balik semua itu,” lanjut Pramoedya. Paras tampannya kembali terlihat serius.

Kalimat sang mantan kekasih itu tak pelak membuat wajah cantik Marinka merah padam. Cemburu, marah, dan kesal. Semua bercampur menjadi satu, tapi tak dapat dia luapkan. Alhasil, Marinka harus berusaha keras menahan gemuruh dalam dada. Terlebih, apa yang Pramoedya katakan memang benar adanya. Dia sudah mengetahui kebiasaan buruk pria itu.

Marinka terdiam sejenak, seperti tengah memperhitungkan setiap kata yang akan dilontarkan untuk membalas ucapan Pramoedya. Dia tak boleh gegabah, apalagi sampai terpancing. Marinka cukup mengenal tabiat licik yang mantan kekasihnya miliki. “Kamu dengar sendiri kan, Laila?” desis Marinka, seraya m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status