Share

Bab 203: Sadar Tapi Sudah Terlanjur Pergi

“Eh sebentar, nama kamu siapa dek?” Dewi tiba-tiba saja bertanya, sebelum beranjak dari kursinya menyusul Masri yang sudah duluan ke mobil.

“Aldi kak, makasih ya Kak, juga buat Om tadi…selamat jalan hati-hati ya!” sahut Aldi dan hanya memperhatikan keduanya masuk ke dalam mobil dan meluncur menuju bandara.

Masri terpaksa agak tergesa-gesa, karena waktu mereka mepet, untuk terbang transit ke Jakarta, lalu ke Makasar, dan kelak ke Papua.

Aldi tentu saja melongo dan geleng-geleng kepala melihat banyaknya uang yang diberikan Masri.

Dan inilah juga kesalahan Aldi, kenapa dia tak cerita kalau dulu pernah di tolong Masri.

“Hebat sekali Om Masri ini, uangnya banyak betul, enteng banget ngasih uang tak sedikit ini.” gumam Aldi, yang tak menyangka akan dapat rejek nomplok lagi.

Lalu berkali-kali ucap syukur.

“Alhamdulillah, mungkin berkat zikir yang selalu aku lakukan setiap saat, Allah beri aku rejeki yang terduga melalui Om Masri.” batin Aldi, sambil meraba tasbeh kecilnya di saku baju.

Remaj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status