Share

Bab 45

"Yakin kamu tidak apa-apa? Gimana kalau nanti kamu kenapa-napa lagi?" ungkapku membuat Bu Janita dan Emak senyam-senyum meledekku yang memastikan bahwa keadaan Jali nantinya akan baik-baik saja.

"Hmmm, ada yang mulai perhatian nih," goda Bu Janita sambil menyenggol tangan Emak dengan sikunya.

Aku yang kala itu masih memapah tubuh Jali, jadi agak sedikit malu dan menjengkangkan tubuh Jali di dalam mobil.

"Lo kasar banget sih! Gak tau apa kalau seluruh tubuh gue sakit!" gerutu Jali.

"Sorry gue tidak sengaja."

Kami berempat pulang, Emak dengan Bu Janita duduk di depan sedangkan aku bersama Jali duduk di kursi belakang.

Rasanya ya aku penasaran sekali dengan uang yang dipinjam Emak begitu banyak. Ia pakai untuk apa?

"Mak, sebenarnya uang yang dipinjam Enak itu kapan? Dan uangnya Emak pakai untuk apa?" tanyaku tanpa basa basi walaupun masih ada Jali dan juga Bu Janita.

"U-uang itu Emak pinjam 3 tahun lalu Dian, waktu suamimu meninggal dulu. Sengaja Emak pinjam uang sebanyak itu, sebab men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status