Share

Bab 19

Jangan Ajari Aku Kata Sabar! (19)

Aku pulang dengan hati bungah. Hatiku yang gelisah seminggu kemarin lenyap sudah. Setelah berpisah dengan Trisha, aku mampir ke toko kue, membeli donat dengan aneka topping kesukaan Cia, dan beberapa kue lain untuk seluruh orang di rumah. Aku ingin merayakan hari ini.

Apakah aku berlebihan? Bukankah perempuan itu, Ibu kandung Cia, bisa datang kapan saja? Aku menggelengkan kepala. Biarlah, biar saja. Aku masih punya waktu mempersiapkan diri, dan terutama, mempersiapkan hati anakku.

"Mama! Mbak Atik beli susu coklat banyak!"

Cia langsung menyambut sambil memberi laporan. Aku merangkul dan mengangkatnya dalam gendongan. Kami saling menatap, menempelkan keningku dengan keningnya yang mungil. Rasanya ingin menangis karena haru, tapi dia akan bertanya lagi kenapa aku menangis.

"Cia anak Mama, Cia anak Mama!" seruku berulang-ulang sambil menciuminya.

Cia tertawa geli, meronta-ronta dalam gendonganku. Ayah dan Ibu yang mendengar, langsung keluar rumah dan men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ando
akal akalan ivan untuk mengelabui aya. bagian dari rencana balas dendam ke aya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status