Share

KEGALAUAN CANDAVIRA

Wiku Candavira menghela nafas panjang ketika menerima surat dari Sriwijaya. Ia melipat lontar itu dan menulis beberapa patah kata di lontar kecil yang diikatkan pada kaki Dlupak, burung dara kesayangannya. Ia kemudian menerbangkannya ke arah Timur.

"Magha!" Panggil Wiku Candavira. Seorang pemuda keluar dari kuthi tepatnya meditasi. Ia merupakan Bikku muda senior. Usianya belum genap dua puluh empat tahun namun sudah menjadi tangan kanan Candavira.

"Yah Guru." Jawabnya.

"Bisakah aku meminta tolong padamu?" Tanya Sang Wiku.

"Tentu Guru. Katakan saja apa yang kau ingin aku lakukan."

"Dakilah Udarati dan bawalah Kalwang bersamamu." Kata Wiku Candavira.

"Tapi mengapa saya harus membawa Kalwang.Dia belum terlalu dewasa untuk mendaki Gunung, apakah tidak akan berbahaya?"Tanya Magha.

"Justru karena aku tahu dia masih kanak-kanak, dia harus menuntaskan pelajaran bela dirinya bersama Wiku Sasodara." Jawab Wiku Candavira.

"Lho bukannya selama ini Kalwang adalah murid guru. Dan pendidikan kanurag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status