Share

Part 71

Ren kembali mengantarku pulang dengan berjalan kaki, setelah sebelumnya memindahkan motor ke ruko yang tak berapa jauh dari tempatku berjualan.

Dia bilang terasa lebih romantis. Tak perlu teriak-teriak jika ingin bicara, seperti saat berboncengan di atas motor. Lagi pula perjalanan terasa lebih jauh, jadi bisa lebih lama menggenggam tanganku.

"Awas saja kalau ada kasur ataupun kipas angin yang kau sebutkan kemarin, ya. Aku akan melemparnya keluar saat ini juga. Kau mengerti?" Aku memberi ancaman.

Dia hanya berdehem, mengiyakan.

Bukan apa-apa, kamar kos yang aku tempati sekarang sudah memiliki fasilitas kasur dan juga lemari kecil dengan dua pintu. Rasanya tak mungkin lagi aku memasukkan barang-barang seperti itu dengan luas wilayah kamar yang hanya tiga kali tiga saja.

Belum lagi token listrik yang harus aku bayar di luar sewa bulanan. Membuatku berpikir berkali-kali jika ingin membeli barang elektronik, meski hanya sebuah hairdryer. Bisa menghidupkan dispenser dan setrikaan saja sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status