Share

Part 75

Ren masih menatap dengan ekspresi datarnya. Sementara Bara tampak kalut, menunggu jawaban.

Tanganku masih setia merangkul lengan Ren. Andai rantang dari calon mertuaku ini tak berada di salah satu tanganku, aku pasti akan mendekap tubuhnya erat agar tak bisa bergerak.

Meja dan kursi belum lagi ada untuk meletakkan benda berharga ibunya Ren. Bahkan booth container belum sempat terbuka. Lalu kemana harus kuletakkan makan siangku ini agar bisa bergerak lebih leluasa?

Lagi-lagi aku belum sepenuhnya percaya pada janji Ren. Tangan besar itu bisa saja langsung menarik kerah kemeja Bara dengan kasar. Atau kaki jenjangnya langsung mendarat di perut pria yang tadi katanya sibuk, tapi sampai sekarang masih berada bersama kami.

Pria barbar di sampingku ini tak henti-hentinya membuatku jantungan. Menyelidiki keluarga Daryan dengan begitu detil, hanya karena ingin menunjukkan bahwa keluarga itu tak baik untukku.

"Kau tidak perlu tahu siapa aku," ucap Ren datar. "Menjauh dari kehidupan gadis-ku, ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status