Share

Gagal

"Hakam?"

Pria yang dipanggil itu menoleh ke belakang. Tampak sosok Lintang yang dtengah berdiri di ambang pintu tengah menatapnya dengan sorot yang sulit diartikan oleh Hakam.

"Iya, Kak?"

Hakam bangkit dari posisi tiduran di atas ranjang di kamar Lanang dengan hati-hati. Setelah lelah bermain, keponakannya berulang kali menguap. Tentu bocah itu mrnolak ketika dirinya menyuruh untuk tidur. Terlebih lagi pamannya sudah semakin jarang berkunjung.

Lanang hanya ingin menghabiskan waktu lebih banyak lagi dengan Hakam.

"Dia masih ingin bermain sepertinya," kata Lintang sembari mengedikan dagu ke arah anak sulungnya.

Hakam menunduk sebentar lalu ikut tersenyum saat menanggapi. "Katanya tugas anak-anak otu bermain. Bukan tidur," ucap Hakam menirukan kalimat Lanang sebelum bocah itu terlelap pulas.

Lintang tersenyum geli, "Dia makin pintar membantah."

Hakam mencebikan bibir sambil mengangguk setuju, "Seperti mamanya, kan?" candanya.

Lintang menonjok pelan lengan Hakam yang dibalas dengan elus d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status