Share

Bukan Kacang

Ternyata pelakunya anak angkat Bang Parlin, berarti aku sudah dihipnotis anak sendiri. Kami pulang dari kantor polisi, emasnya belum bisa dibawa karena dibutuhkan polisi sebagai barang bukti.

"Siapa sih Bagira, Bang?" tanyaku saat kami sudah sampai di rumah.

"Dia dulu anak yang baik, seangkatan sama si Torkis, tapi seingatku aku tak pernah mengajarinya doa tiga baris," kata Bang Parlin.

Bang Parlin lalu menelepon Torkis, aku suruh dia hidupkan speaker karena aku mau mendengar.

"Torkis, ingat Bagira gak?" tanya Bang Parlin.

"Oh,ingat, Pak, kami pernah berkelahi dulu, dia cemburu padaku," kata Torkis.

"Cemburu macam mana?"

"Aku yang mantan pencuri diajari bapak, dia yang katanya baik dan santri tak mau bapak ajari,"

"Oh, berarti itu masalahnya?"

"Masalah apa, Pak,"

"Dia datang ke rumah, dia hipnotis Bu Nia, mungkin dia sakit' hati atau mau pamer kehebatan," kata Bang Parlin.

"Kurang ajar, memang saat dia pergi, dia mengancam, suatu hari nanti aku akan lebih jago darimu, bahkan dari Pak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Ceritanya selalu bikin penasaran....
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Si umar dan si Sandi memang susah untuk akur,, padahal kan si Sandi niatnya cuma untuk membantu..
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Kasus nya menurut ku cuma masalah kecil untuk pak parlin dan buk nia,, tapi antusias orang yang ingin terlibat lumayan banyak...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status