Share

Cantik Hilang?

"Bang!" aku berteriak memanggil suami.

"Ada apa, Dek?" Bang Parlin yang lagi di kamar datang tergopoh-gopoh.

"Kata Ucok ada peringatan banjir bandang dari BMKG?" kataku kemudian.

"Iya, Dek, Abang sudah tahu, ini lagi berdoa," kata Bamg Parlin.

"Kok langsung doa, Bang, kan Abang yang ajarkan, usaha dulu baru berdoa,"

"Ini beda kasus, Dek, gak mungkin kita bisa lawan hukum alam,"jawab Bang Parlin.

"Setidaknya peringatkan dulu karyawan kebun, Bang?"

"Sudah dari tadi pagi, sapi sudah diungsikan ke bukit merah,"

"Semua, emang sapi bisa jalan menanjak?"

"Bisalah, Dek,"

Aku buka pintu, halaman rumah mulai tergenang air. Parit sepertinya sudah penuh. Kebun lebih rendah dari desa, jika di desa banjir selutut, di kebun bisa sudah satu meter lebih.

Saat aku coba telepon karyawan kebun, sudah tak ada lagi sinyal, listrik pun mati. Ya, Allah.

"Kita hanya bisa berdoa, Dek, ayo kita doa bersama," kata Bang Parlin.

Sementara itu hujan terus turun, jam sudah menunjukkan angka dua, tak bisa komunikas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
sekai
c cantik mah giliran dpt kisah malah menghilang. kan jd parno. bocil blm bs apa" dah bikin tegang aja ...
goodnovel comment avatar
carsun18106
moga2 gitu teh, diajak main, atau pas cantik lg main, dibawa ke tempat yg aman
goodnovel comment avatar
sekai
mungkin c cantik d bw sama c udin. bukan d culik maksudnya tp kek d ajak main trus d amankan krn air dah jd banjir. bs aja msh d sekitar rumah.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status