Share

Bab 21

Dea menghampiri lelakinya dan menyajikan teh hangat. Wanita itu melihat ada sedikit kegelisahan di wajah suaminya. Dea tahu, oleh sebab itu dia membuatkan teh agar suaminya tenang.

Zuhal duduk di sofa ruang tamu dan menyeruput teh yang Dea berikan. Sementara itu itu Dea memijit lembut kepala suaminya. Zuhal terpejam, merasakan lembutnya tangan sang istri di setiap sentuhan.

"Ada apa, Bang?" tanya Dea.

Zuhal menengadah dan menatap istrinya yang cantik. "Pusing, banyak pikiran," kata pria itu.

Zuhal sebenarnya ingin bercerita tentang kaitan Tarman dan pencarian di lereng bukit itu, tetapi dia teringat pesan Pak RT kalau semua itu harus dirahasiakan dari Dea sampai menemukan titik terang.

"Dea itu wanita yang jujur dan tidak bisa berbohong, sebaiknya kamu sembunyikan ini agar dia tidak kepikiran." Begitu pesan pak RT kemarin kepada Zuhal.

Zuhal tersenyum. "Nggak apa-apa kok, Dek. Kerjaan kantor nggak selesai-selesai. Itu yang bikin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status