Share

Aroma Mint

“Assalammualaikum, Nuwa,” sapa seorang perempuan yang masuk dalam kamar 103. Wanita itu baru saja lepas melahirkan anak keempat kemarin pagi. Nuwa mengenali suara Maira tetapi ia hanya bisa tersenyum saja.

“Akhirnya kau sadar juga. Lama sekali kau tidurnya, dari Kakak ketahuan hamil sampai anak kami lahir. Lihatlah, Nuwa, ini bayi perempuan yang kami idam-idamkan.” Maira menyodorkan anak keempatnya di hadapan Nuwa. Bayi mungil yang masih kemerahan itu terlelap sangat nyenyak.

‘Ya Allah lucunya,’ gumam wanita Suku Mui itu dalam hati, ‘jadi ingat saat aku melahirkan 10 anakku dalam mimpi, gemoy semua pipinya, hiiih gemas ingin cubit. Dapat tidak, ya, yang seperti mereka di alam nyata?’

“Dayyan, kenapa Nuwa diam saja dari tadi. Apa dia tidak suka dijenguk, atau masih sakit?” tanya Maira ketika Nuwa hanya bisa tersenyum saja padanya.

“Bukan marah, suaranya belum kembali, mungkin masih jalan-jalan di alam mimpi, tapi ada bagusnya juga. Jadi dia tidak protes dari dua hari lalu,” jawab Day
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status