Share

Lomba Makan

‘Gimana caraku bicara? Suara saja tak keluar dari kemarin. Andaikan bisa bicara aku tak perlu hidup serumit sekarang.’

Bubur jatah dari rumah sakit sudah sampai di kamar nomor 103. Lekas saja Dayyan menyuapi istrinya yang masih duduk di kursi roda. Awalnya Nuwa ingin mencoba makan sendiri, tapi sendok itu jatuh berulang kali.

Bubur yang terasa hambar di lidah Nuwa, makanan untuk orang sakit, tapi karena tidak ada yang lain jadi ditelan saja sampai habis. Suapan terakhir, mangkuk bubur telah kosong. Namun, sendok itu digigit oleh Nuwa.

“Lepas, kau tak boleh makan sendok, tak tercerna oleh perutmu.” Dayyan berusaha menarik sendok itu tapi masih tertahan di gigi Nuwa.

‘Aku lapar masih ingin makan. Buburnya tidak enak,’ ucap wanita itu dalam hati saja sambil menunjuk perutnya lagi berkali-kali biar Dayyan paham.

“Masih lapar?” Akhirnya lelaki yang seperti sebatang kayu lurus itu peka juga, Nuwa mengangguk cepat.

“Begini saja, aku akan beli makanan di luar, ada yang ingin kau beli tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status