Share

82. Bertemu Hanna

Sinar matahari pagi menyeruak masuk melalui celah-celah jendela kayu. Di luar sana sudah terdengar suara Bapak dan Sakti sedang berbincang. Hari ini rencananya Sakti meminta izin kepada orang tua Gendis untuk membawa Gendis ke Jakarta beberapa hari.

"Jadi gabah ini atau bulir padi ini sebelum di giling yan harus di jemur dulu," ujar Hendro.

"Oh gitu. Saya kira Gunung Kidul itu daerah yang gersang, Pak. Selain di kelilingi pantai kata supir saya di sini rawan air."

"Iya dulunya, air bersih susah sekali di sini. Sampai sekarang pun meski mengalir setiap hari tapi tetap harus di endapkan karena mengandung banyak kapur,"ujar Hendro sambil menebar gabah memenuhi terpal untuk di jemur. "Kalo sawah, kebetulan ada yang masih bisa di garap."

"Bapak senang banget tinggal di sini, ya."

"Iya, tapi masa saat merantau di Jakarta itu masa paling yang tidak bisa Bapak lupakan. Bertemu dengan berbagai macam orang dan watak. Melihat dunia ternyata tidak itu-itu saja. Kalo di desa seperti ini kan
Chida

Enjoy reading 😘

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Umie
Sabar sakti....tenang aja gendhis gak bakal kemana2
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
duuhhh bahagia nnya jadi Gendis
goodnovel comment avatar
Fera Hikmaramayanti
sakti yaaa iseng emang ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status