Share

Belum Siap Menikah Lagi

Arunika menyandarkan tubuhnya di balik tembok ruang tamu. Ia mendengar percakapan dua lelaki dewasa yang sedang bersua disana. Hatinya seperti teriris tatkala Ayahnya seperti memohon kepada Kalandra agar menikah dengannya. Cairan bening dari matanya hendak lolos, namun sekuat tenaga ia menahannya.

Ada rasa sesak yang begitu menekan dadanya, Arunika menarik napas dalam lalu membuangnya perlahan. Memberi pasokan udara pada paru-parunya yang seolah sedang terjepit. Rasanya sangat sesak. Benar kata Ayahnya, jika ia dulu masih terlalu muda dalam mengambil keputusan. Inilah yang ia takutkan ketika gagal, rasa sakit bukan pada dirinya, tapi juga orang tuanya.

"Astaghfirullah." gumamnya lirih.

Setelah mendengar Kalandra berpamitan pada Ayahnya, Arunika memejamkan mata sebentar. Ditariknya kembali nafas dalam dan di keluarkan perlahan agar mendapat ketenangan. Rasanya tak sanggup menatap raut wajah Ayahnya. Begitu besar rasa sayang Pak Imam kepadanya sampai mencarikan pendamping yang sekirany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status