Share

KEKASIH SEMU

Keramaian di rumah Egi nyatanya tidak berlangsung sejam-dua jam. Bahkan satu per satu sepupu Afi berdatangan.

Hingga menjelang makan siang, satu keluarga besar yang terdiri dari 18 orang telah berkumpul dengan dua alasan; pertama menengok Afi yang tertimpa dua musibah besar dalam satu minggu, dan ke dua bersilaturahmi dengan Egi.

“Apes banget, ya, nasib kamu, Mbak. Rumah ludes kebakar. Sekarang malah kakinya luka-luka kayak gini.”

Sepupu Afi yang bernama Dara berucap prihatin. Dia tengah memapah Afi berjalan menuju ruang makan.

“Enggak apes-apes banget, kok, Ra.” Egi yang mengekor di belakang keduanya lantas menyahut. “Bahkan musibah yang menimpa dia jadi berkah buat orang lain,” tambahnya.

“Siapa yang dapat berkah, Om? Apotek? Pak RT yang makan duit sumbangan? Enggak ada, ya, istilahnya musibah membawa berkah. Itu cuma ucapan orang biar enggak sedih aja.”

Egi sempat panik karena kelalaian Dara

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status